Di samping itu juga di kampung wanajaya penuh dengan kegiatan para kaum Muslim.Di kampungku ini banyak sekali pencampuran budaya adat lama di satu padukan dengan budaya Islam.
Namun semua warga tidak menjadikan suatu perbedaan yang nyata, semua warganya menganut rasa persatuan dan kesatuan itulah ciri warga kampung wanajaya yang cerdas dan beriman.
Kampung wanajaya ataupun Dusun 1 wanajaya terletak di Desa Sarijaya, Kampung wanajaya merupakan titik jantung desa sarijaya dari dahulu hingga kini semenajak di mekarkanya Desa Ciranggon menjadi Desa Sarijaya dan sejarah menerangkan
Desa Sarijaya merupakan salah satu desa pemekaran dari Desa Ciranggon pada tahun 80an dan pernah beberapakali berganti kecamatan di antaranya kecamatan Telagasari, karawang wetan / karawang timur pada tahun tahun 90an, dan pada saat tahun 90an sampai sekarang Kecamatan karawang timur di mekarkan menjadi kecamatan Majalaya sampai saat ini.
Desa Sarijaya maupun kampung wanajaya ini berada tepat di sebelah Utara Kecamatan Majalaya. Berdampingan dengan Desa Terdahulunya Desa Ciranggon dan hanya berbataskan jalan raya Rawameta.
Kekayaan dan kesuburan kampung wanajaya tak lagi di ragukan di mata khalayak umum. Kampung kami di kenal sebagai kampung lumbung padi dan kampung yang sangat subur yang banyak terdapat hamparan sawah yang cukup luas dan kebun yang masih menyejukan warga sekitar dan mampu menjadikan mata pencaharian oleh para warga kampung ini.
Dalam setahun saja di kampung wanajaya dapat panen padi 2 kali dan bahkan bisa 3 kali panen raya.
Itu tergantung pemerintahan desa yang mampu mengatur tentang menggarap sawah serta bagaimana kondisi musim pada tahun itu.
Kegiatan dan Kebudayaan
Kegiatan selamatan sudah lumrah oleh para warga kampung wanajaya. Mereka sudah melakukannya dari dahulu turun temurun sampai dengan sekarang. Kehidupan yang berdampingan dengan kepercayaan ini menjadikan contoh yang baik dalam toleransi beragama.
Salah satu contoh kegiatan selametan seperti mapag Cai ,Nyalin dan Selametan lainya sebagai rasa syukur terhadap pemberian tuhan.
Di kampung wanajaya banyak bercampur Aneka ras dan kepercayaan tidak perlu di ributkan dalam suatu daerah. Asalkan sesuai dengan peraturan yang sudah ada yang telah di terapkan oleh pemerintahan setempat.
Di kampunag wanajaya pemudanya sudah jarang
Kenapa saya tuliskan jarang? Ya, memang kebanyakan pemuda pemudi di kampung wanajaya sudah jauh meninggalkan tempat di mana ia lahir. Mereka mencari kehidupan yang lebih baik untuk masa depan. Entah itu merantau ke luar kota, atau bahkan ke luar negeri.
Tetapi tidak sedikit juga para pemuda yang giat dalam melakukan kegiatan lainya
Misalnya sepak bola, bulutangkis dan masih banyak lagi. Selain itu juga masih ada pemuda yang senang bertani mengikuti jejak orang tuanya dan ada juga yang memilih untuk mengmbala karbau milik warga setempat dan buruh pabrik. Semua warga kampung wanajaya bisa di bilang dari taraf perekonomian rata dan sedang sedang saja. Tidak ada yang sugih banget, tidak juga ada yang rendah melarat banget.
Sebagai Ciri Khas Kampung wanajaya adanya pohon Siwalan yang berdiri tegak yang akarnya menghunjam ke bumi dan batangnya menjulang ke langit pohon itu dikenal warga dengan nama pohon lontar atau tal.
Pohon Lontar adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Di banyak di temui di seluruh daerah di indonesia, pohon ini juga di kenal dengan nama-nama yang mirip seperti berikut :
lonta (Min.),
ental (Sd., Jw., Bal.),
taal (Md.),
dun tal (Sas.),
jun tal (Sumbawa),
tala (Sulsel),
lontara (Toraja),
lontoir (Ambon).
Juga manggita, manggitu (Sumba)
tua (Timor),
di jawa barat ( Lontar )
Alhamdulillah Kampung wanajaya sebuah kampung yang banyak memberikan sebuah hikmah yang luar biasa pada warganya, itulah sebuah anugrah yang terlah di berikan tuhan untuk kita semua yang patut kita syukuri.
Dan mungkin para pembaca sekalian. Sebenarnya masih banyak sekali cerita dibalik misteri kampung wanajaya namun karena waktu sudah tidak memungkinkan saya sudahi saja agar tidak menimbulkan prasangka buruk dan fitnah yang tidak baik bagi warga setempat.
Mari kita doakan bersama semoga kampung wanajaya ini tetap pada prinsip Desa membangun dengan Toleransi Beragama yang nyata dan tidak terpengaruh oleh budaya luar yang radikal.
Selain itu para pemuda dan pemudinya yang merantau di luar kota maupun di luar negri bisa pulang dan memberikan hal yang baik dan nyata dan mampu memerikan contoh yang terbaik untuk seluruh warga kampung sebagai wujud Gerakan Desa Membangun yang sudah menjadi semboyan pemerintah sekarang ini.
Semoga tulisan ini bisa memberikan inspirasi bagi warga kampung yang lainya.
Terima Kasih