Bagi orang wanajaya generasi tahun 80-90an mungkin sudah tidak asing lagi dan sempat mencicip buah buni yang asam-asam mengoyangkan lidah.
Buah huni ini dulu memang sering di jadikan bahan campuran untuk membuat Rujak tapi sayang keberadaannya sekarang sudah sangat langka.
Ditengah gencarnya makanan kekinian, ternyata buah buni masih di buru dan di sukai di beberapa daerah di jawa barat pada umumnya bahkan di Kampung wanajaya pun masih ada pohonnya dan sering berbuah di kala musimnya tiba.
Buah huni inil berwarna cantik ini memilili banyak nama sebutan antara lain buni, wuni ataupun huni.
Untuk membuat rujak huni, di butuhkan bahan yang terbilang simpel dan sederhana mulai dari cabai rawit, gula merah/gula pasir, garam dan buah buni itu sendiri.
Cara menyantapnya juga unik, rujak bisa di makan langsung ataupun dijadikan cocolan buah-buahan lain. Rasanya yang dominan asam segar dijamin bikin mata merem melek saat memakan rujak ini
Meskipun saat menyantapnya harus membuang biji kecil, tapi sekali suap, rasanya bikin nagih.
Di wanajaya buah huni dikala musimnya tiba di penjual kisaran harga 500/ kantong plastik
Rujak huni bisa di bilang langka. karena selain buah ini tumbuhnya musiman, pohonnya pun sudah mulai sulit di temui.
Nah, para pembaca yang budiman di manapun berada di tempat kalian masih ada atau enggak nih buah huni?.......
Nah, para pembaca yang budiman di manapun berada di tempat kalian masih ada atau enggak nih buah huni?.......